Masjid yang Tetap Kukuh saat Tsunami Aceh, Kini Jadi Objek Wisata

Masjid yang Tetap Kukuh saat Tsunami Aceh, Kini Jadi Objek Wisata
PUTIH BERSIH: Masjid Rahmatullah yang berdiri tegak di tengah Gampong Lampuuk, Aceh Besar. Kondisinya bertambah cantik sehingga menarik perhatian wisatawan. Foto: Bayu Putra/Jawa Pos

Pengunjung Masjid Rahmatullah masih kalangan wisatawan yang beragama Islam. 

Yang dari luar negeri kebanyakan wisatawan dari Malaysia. Mereka datang perorangan maupun berombongan. Sebulan rata-rata 100–200 orang. 

Hari itu, misalnya, ada rombongan wisatawan asal Malaysia yang datang berombongan 12 orang. 

Menurut ketua rombongan Abu Khalifah Mohammad Sholeh, mereka sudah empat hari berada di Aceh. ”Ini hari terakhir. Besok kami harus pulang,” ujarnya.

Wisatawan dari negeri tetangga itu memang sengaja berkunjung ke Aceh untuk melihat langsung ”ikon-ikon” bencana tsunami 2004. 

Selain Masjid Rahmatullah, juga museum tsunami dan Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh yang tetap utuh.

Abu mengatakan, warga Malaysia yang berwisata ke Aceh banyak karena Aceh Darussalam menerapkan budaya syariat Islam. ”Kami perlu studi komparatif,” ujar pria 45 tahun tersebut.

Selain itu, ada faktor kedekatan psikologis antara warga Aceh dan Malaysia. Abu mengungkapkan, sehari setelah tsunami, media-media Malaysia kerap memberitakan kondisi Aceh. Pemerintah Malaysia juga memberikan bantuan kepada Indonesia untuk memulihkan kondisi di Aceh.

FOTO udara Masjid Rahmatullah di Lampuuk, Aceh Besar, pada 12 tahun silam, menjadi viral di dunia maya.  Pasalnya, itulah satu-satunya bangunan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News