Maskapai Asing Bukan Jaminan Harga Tiket Pesawat Turun
Meski begitu, harga tiket maskapai domestik lainnya tidak berubah. Selain karena hanya diberi rute domestik yang terbatas, maskapai asal Malaysia itu mengalami diskriminasi.
’’Di beberapa travel agent yang berbasis aplikasi, tidak ada AirAsia Indonesia. Kini AirAsia Indonesia terpaksa berjualan menggunakan platform yang mereka miliki sendiri,’’ ujarnya.
Hal senada disampaikan ekonom Nailul Huda. Menurut dia, ada empat permasalahan di industri penerbangan nasional.
Pertama, inefisiensi penerbangan nasional yang dapat dilihat dari tarif yang tidak turun meski sebagian besar maskapai domestik di Asia Tenggara menurunkannya.
’’Hanya maskapai asal Indonesia yang menaikkan di tengah-tengah penurunan harga di penerbangan domestik di Asia Tenggara,’’ terangnya.
Kedua, pembiaran pengonsentrasian pasar dan monopoly power. Sejak 2010, nyaris tidak ada penambahan kompetitor industri penerbangan domestik.
Akibatnya, tingkat konsentrasi hanya terfokus pada dua grup penerbangan besar domestik.
Yaitu, Garuda Indonesia Group dan Lion Air Group. Masalah ketiga, peningkatan tarif batas bawah (TBB).
Rencana membuka lebar-lebar rute-rute domestik bagi maskapai penerbangan asing guna menurunkan harga tiket pesawat masih menuai kontroversi.
- Kabar Fantastis! AirAsia Tawarkan Tiket Pesawat ke Luar Negeri Hanya Rp 1
- 2 Hari Berturut-turut Tiket Pesawat Manado -Jakarta Ludes, Harga Hingga Rp 12 Jutaan
- Menhub Budi Bakal Tindak Tegas Maskapai yang Tidak Menaati Tarif Batas Atas
- Harga Tiket Pesawat Naik? Dirut Garuda: Itu Gosip!
- Menhub Budi Mengingatkan Maskapai Penerbangan tidak Menaikkan Harga Tiket Berlebihan
- Bila jadi Presiden, Anies Berjanji Mengatasi Mahalnya Harga Tiket Pesawat