Masyarakat Berperan Penting Mencegah Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Lebaran
jpnn.com, JAKARTA - Tak hanya pemerintah, masyarakat juga berperan penting untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 pasca-lebaran.
Bahkan hasil studi ilmuwan, menyatakan masyarakat bisa menurunkan peluang transmisi (penularan) kasus hingga mencapai 64 persen.
Terlebih lagi, peran pos komando tingkat desa/kelurahan menentukan keberhasilan penanganan di tingkatan terkecil.
"Cara utama yang dapat dilakukan sekaligus sikap tanggung jawab, melalui isolasi mandiri di fasilitas kesehatan secara terpusat, khususnya bagi pelaku perjalanan yang terdeteksi positif saat testing acak di titik-titik penyekatan," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito di Graha BNPB, Kamis (20/5) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Masyarakat yang menjadi pelaku perjalanan diminta isolasi mandiri atau karantina mandiri selama 5 x 24 jam setelah tiba di tujuan.
Baik yang terdeteksi positif dari hasil pemeriksaan acak di titik penyekatan, maupun yang dinyatakan negatif.
Masyarakat juga perlu memahami, ada perbedaan antara isolasi dan karantina.
Karantina ditujukan bagi orang sehat dan tidak memiliki gejala COVID-19, namun memiliki kontak erat dengan orang dengan kasus positif atau baru saja melakukan aktifitas berisiko tinggi terpapar seperti mobilitas yang tinggi saat pandemi.
Hasil studi ilmuwan, menyatakan masyarakat bisa menurunkan peluang transmisi (penularan) kasus hingga mencapai 64 persen.
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- Jaga Hati
- Satgasmar Pengamanan Ambalat TNI AL Berikan Layanan Kesehatan Gratis Kepada Masyarakat Sebatik
- Bea Cukai Ajak Masyarakat Berantas Rokok Ilegal di 2 Kota Ini
- Zeni
- DPR Bangga dengan Kinerja Erick Thohir yang Tangani Covid-19 hingga Bongkar Korupsi Dapen