Masyarakat Ikut Menolak Holding Pegadaian
jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat yang mengatasknamakan aktivis prorakyat menolak holding Pegadaian yang digagas Kementerian BUMN.
Mereka menilai holding itu akan mengabaikan nasib rakyat kecil yang selama ini terbantu dengan kehadiran Pegadaian.
Kelompok Aliansi Rakyat Peduli BUMN (AR BUMN) memasang 1000 spanduk di Jabodetabek sebagai bentuk aksi penolakannya.
Koordinator ARP BUMN Jati Pramestianto ini juga akan mengajak kaum buruh, aktivis dan mahasiswa untuk bergabung menolak holding Pegadaian.
Menurut Jati, aksi holding tersebut sama saja dengan privatisasi terhadap Pegadaian. Selama ini, Pegadaian bersentuhan dengan usaha mikro dan melayani kebutuhan dana rakyat kecil.
"Saya khawatir hal itu akan mengubah fokus bidang usaha BUMN pembiayaan usaha mikro,” tegas Jati, dalam keterangannya, Kamis (11/3).
Jati mengatakan Pegadaian memiliki peranan penting dalam mendukung ekonomi kerakyatan karena turut melayani masyarakat yang tidak bisa dilayani oleh bank.
Pegadaian juga berperan penting dalam membantu mencegah masyarakat terjerat renternir. “Rakyat yang selama ini terbantu dengan Pegadaian khawatir nantinya akan ada frame bisnis yang berubah," tegasnya.
Masyarakat yang mengatasknamakan aktivis prorakyat ikut menolak holding Pegadaian.
- Simak, Ini Kiat-Kiat Jitu agar Mudah Lolos Seleksi Kerja di BUMN
- Tinggalkan Pinjol, Mari Berinvestasi di Pegadaian
- 3 UMK Binaan Pelindo Ikut Pameran di Luar Negeri
- Pascaidulfitri, Transaksi Emas di Pegadaian Naik 15 Persen
- Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Beberkan Upaya Pemerataan Energi di Indonesia
- Ketua KIP Sebut Pertamina Role Model Keterbukaan Informasi Publik Sektor Energi