Masyarakat Seni Harus Ikut Mengawal dan Meyebarkan Pancasila

Masyarakat Seni Harus Ikut Mengawal dan Meyebarkan Pancasila
Garuda Pancasila. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

Basarah melanjutkan, masuknya ideologi asing tersebut membuat bangsa Indonesia mengalami serangan politik adu domba. Menurutnya, politik adu domba merupakan satu strategi untuk memuluskan ideologi asing untuk masuk. Tujuannya, agar bangsa Indonesia meminggirkan dan mengganti Ideologi Pancasila dengan ideologi lain.

Kampanye propaganda liberalisme dan radikalisme kini memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dengan sasaran para generasi muda. Bahkan, lingkungan masyarakat  luas kini menjadi target bagi bersemainya bibit-bibit paham radikalisme, komunisme, lndividualisme dan liberalisme seperti fenomena deklarasi khilafah, LGBT, gaya hidup bebas, penyebaran kebencian, narkoba dan lain-lain, tuturnya. 

"Untuk itulah MPR menyosialisasikan nilai-nilai Empat Pilar MPR ke seluruh penjuru Indonesia melalui seni budaya dengan tujuan agar Bangsa Indonesia memiliki daya tahan ideologis menghadapi masuknya ideologi-ideologi asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia" sambung ketua Badan Sosialisasi MPR RI itu.

Lebih lanjut Basarah mengatakan, seni budaya asli Indonesia sudah seharusnya menjadi solusi dalam menjawab tantangan zaman.  Masyarakat seni budaya harus berada di garda terdepan dalam mengawal, mengamankan dan menyebarluaskan ideologi Pancasila ke seluruh rakyat Indonesia. 

“Berada di depan, mencegah paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila agar tidak masuk ke lingkungan masyarakat. Sehingga, generasi muda bangsa ini adalah generasi-generasi yang nasionalis, patriotik dan berjiwa Pancasila,” pungkas Basarah.

Sebelumnya Kepala Biro Humas Setjen MPR RI Siti Fauziah SE, MM sebagai panitia pelaksana dalam laporanya menyampaikan, sosialisasi melalui seni budaya merupakan salah satu dari berbagai metode yang sudah dilaksanakan Setjen MPR. Sosialisasi Empat Pilar sudah dilakukan dengan berbagai metode, seperti ToT, FGD, LCC, outbound, seminar dan diskusi.

"Tidak hanya wayang, budaya nusantara sangat variatif. Saat MPR melakukan sosialisasi melalui metode ini akan disesuaikan dengan budaya masing-masing daerah," jelasnya.
 
Sedangkan Ketua DPRD Kabupaten Malang Hari Sasongko dalam sambutannya mengharapkan sosialisasi Empat Pilar MPR RI harus terus digelorakan. Dengan demikian pesan-pesan Empat Pilar MPR RI dapat tersampaikan ke masyarakat melalui pagelaran seni budaya.

“Selain itu, melalui metode sosialisasi ini kita bisa menjaga kebinekaan sehingga tidak hanya sebagai tontonan tapi juga dapat dituangkan pada kehidupan sehari-hari,” ujarnya.(adv/jpnn)


MPR menjadikan seni budaya seperti wayang kulit sebagai salah satu metode untuk menyosialisasikan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News