Mata Elektronik Bantu Pulihkan Penglihatan
Rabu, 20 Februari 2013 – 22:33 WIB

Mata Elektronik Bantu Pulihkan Penglihatan
BERLIN - Ini kabar menggembirakan bagi pasien yang menderita kebutaan karena retinitis pigmentosa atau buta akibat menurunnya fungsi retina genetik dan mempengaruhi hampir 1,5 juta orang di seluruh dunia. Para tenaga medis di Jerman memberi harapan bagi pasien untuk mengembalikan penglihatan mereka melalui implan retina. Implan retina kemudian menyerap cahaya yang memasuki mata, kemudian mengubahnya menjadi energi listrik sekaligus merangsang saraf utuh dalam retina. Stimulasi kemudian ditransmisikan ke otak melalui saraf optik, sehingga mengakibatkan peningkatan penglihatan.
Hasil menjanjikan implan retina yang dipublikasikan dalam Proceedings Royal Society, telah menunjukkan bahwa pasien buta bisa kembali penglihatannya dengan microchip sub-retinal. Pasien yang terlibat dalam studi dilaporkan memiliki kemampuan untuk membaca surat-surat tanpa hambatan, menguraikan benda-benda yang berbeda seperti telepon, mengenali wajah, hingga membaca tanda-tanda pada pintu.
Baca Juga:
Menurut laman medicalnewstoday, Rabu (20/2), mata elektronik yang diproduksi Retina Implant AG berupa microchip 3 x 3 mm yang memiliki sekitar 1.500 elektroda. Tertanam di bawah retina untuk menciptakan visi buatan, chip yang membutuhkan daya listrik untuk fungsinya itu memperoleh tenaga inductively dari kumparan pemancar yang diletakkan di bawah kulit.
Baca Juga:
BERLIN - Ini kabar menggembirakan bagi pasien yang menderita kebutaan karena retinitis pigmentosa atau buta akibat menurunnya fungsi retina genetik
BERITA TERKAIT
- Telkomsel Hadirkan Jaringan 5G di Makassar, Ada Paket Internet Menarik, Harga Terjangkau
- Kamera Analog Fujifilm Instax Mini 41 Hadir di Indonesia, Gaya Retro Berfitur Modern
- Synology Rilis Perangkat Penyimpanan Data Berperforma Tinggi, Cocok untuk Pelaku Usaha
- MLBB Makin Berkembang, Anak Muda Punya Cita-Cita Tinggi Main di MPL
- Telkomsel Hadirkan Paket RoaMAX Haji, Kuota 40GB, Sebegini Harganya
- Ary Ginanjar Menilai Jakarta Pionir Manajemen Talenta Berbasis AI di Indonesia