Mati-matian Menghalangi Bantuan untuk Rakyat

Mati-matian Menghalangi Bantuan untuk Rakyat
Tentara menjaga salah satu jalur masuk ke Venezuela dari Kolombia. Foto: AFP

Dia menambahkan bahwa oposisi akan memilah-milah bantuan. Yang berupa makanan dan obat-obatan akan disimpan di Kota Boa Vista dan Pacaraima. Rencananya, orang-orang Guaido sendiri yang akan mengambil bantuan dari dua kota di Brasil itu dengan truk dari Venezuela. Para pengemudi truk bantuan juga orang-orang Venezuela. Barros menegaskan, peran Brasil dalam misi distribusi bantuan tersebut hanyalah mengamankan pengiriman.

AS maupun Brasil tidak akan terlalu ketat mengawal truk-truk pengangkut bantuan tersebut untuk menghindari bentrok dengan militer. Apalagi, Guaido juga belum kunjung mendapatkan simpati militer. Meskipun politikus 35 tahun itu sudah mencoba berbagai cara, militer Venezuela tetap setia pada Maduro. Bahkan, ancaman AS terhadap militer juga tidak membuat mereka berubah haluan.

"Jika kekuatan asing membantu pemerintahan yang baru dengan kekuatan (militer), mereka harus melangkahi mayat kami lebih dulu," tegas Padrino.

Pemerintah Venezuela menegaskan bahwa mereka tak membutuhkan bantuan AS. Sebab, mereka sudah mendapatkan bantuan dari sekutunya, Rusia. Bantuan kemanusiaan seberat 300 ton itu diperkirakan tiba kemarin (20/2) waktu setempat. (sha/c7/hep)


Krisis di Venezuela dipastikan bakal makin parah. Pasalnya, Presiden Nicolas Maduro baru saja menutup semua akses ke negaranya untuk mencegah bantuan masuk


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News