Matinya Privasi Karena Tekhnologi
Minggu, 09 Juni 2013 – 08:32 WIB

Matinya Privasi Karena Tekhnologi
RENCANA pengawasan oleh Badan Keamanan Nasional atau National Security Amerika (NSA), telah memicu reaksi penolakan masyarakat. Kritik keras datang dari para aktivitas pejuang kemerdekaan privasi.
Rencana pemerintah yang bisa memantau jalur komunikasi warganya, termasuk juga update media online mereka, disebut sebagai upaya pemerintah yang terlalu berlebihan menjaga keamanan nasional. Bahkan ada yang menyebut rencana itu sebagai pembunuhan terhadap hak privasi seseorang. Meski sebagian lainnya, menilai rencana tersebut hanya sekedar berita lama yang muncul kembali dalam bentuk berbeda.
Dilansir CNN, Minggu (9/6), sebagian masyarakat AS merasa telah lama 'dimata-matai' pemerintah mereka. Bahkan organisasi seperti Electronic Frontier Foundation atau EFF, mengungkapkan banyak informasi online milik pribadi yang dengan mudah diakses pemerintah.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Allstate atau Jurnal Nasional Heartland, mengungkapkan bahwa sebelum NSA berencana memantau aktivitas warga AS, 85 persen masyarakat percaya bahwa telepon, email bahkan pembicaraan online mereka sudah disadap.
RENCANA pengawasan oleh Badan Keamanan Nasional atau National Security Amerika (NSA), telah memicu reaksi penolakan masyarakat. Kritik keras datang
BERITA TERKAIT
- Gerak Cepat, Telkomsel Pulihkan Layanan Jaringan Internet saat Listrik Mati di Bali
- Wikipedia Berencana Memanfaatkan AI Untuk Memudahkan Editor dan Moderator
- Mark Zuckerberg Mengumumkan Pencapaian Jumlah Pengguna WhatsApp
- DTI-CX 2025 Sebagai Upaya Indonesia Menuju Masa Depan Digital
- Lewat Aplikasi Ini, Perjalanan Dinas Bisa Lebih Terstruktur dan Transparan
- Huawei Mate XT, Ponsel Lipat Tiga Pertama di Indonesia, Sebegini Harganya