Mau Enaknya Aja, Suami tak Akui sang Anak

Mau Enaknya Aja, Suami tak Akui sang Anak
Mau Enaknya Aja, Suami tak Akui sang Anak . Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JawaPos.com

Kepada majelis hakim Pengadilan Agama, Donjuan yang bekerja sebagai staf marketing mengaku tak sanggup melihat anak semata wayangnya mengalami keterbelakangan mental.

Apalagi, menurut dia, kondisinya sangat mengganggu pergaulannya dengan lingkungan kerja dan keluarganya.

“Stres saya lihat anak kayak gitu,” kata warga Manukan Barat itu.

Tak hanya malu, yang paling dia takuti adalah sikap ketergantungan Donlesi. Selama ini, ibunya, Karin, selalu mendampingi Donlesi ke manapun pergi.

“Nanti kalau tua, dia mau ikut sama siapa? Saya tidak mau tua harus mengurus anak seperti dia,” kata Donjuan seraya ngeloyor pergi meninggalkan Radar Surabaya. (*/jay)


Anak adalah kebanggaan orangtua. Ketika anak yang dibanggakan justru lahir dengan kondisi keterbelakangan mental, seperti Donlesi, 10, maka sang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News