Mau Enaknya Aja, Suami tak Akui sang Anak

Mau Enaknya Aja, Suami tak Akui sang Anak
Mau Enaknya Aja, Suami tak Akui sang Anak . Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JawaPos.com

Karena ketidakjujuran itu, Karin dan Donjuan acap kali bertengkar. Puncaknya terjadi ketika Donjuan mengaku kesal memiliki keturunan yang bodoh karena memiliki keterbelakangan mental.

Donjuan malu dengan saudara dan teman-temannya di kantor atas kondisi Donlesi yang cara berjalannya pun pincang.

Donlesi yang bicaranya terbatabata dan sering bersikap aneh seperti tertawa sendiri, juga jadi bahan olokan tetangganya di rumah.

“Suami tidak bisa menerima keadaan anak kami seperti itu. Suami malah mengancam akan menceraikan saya yang terlalu sering membela anak kami,” kata Karin sambil terus menangis.

Karin mengaku sudah cukup sabar menerima kondisi anak yang ditunggu-tunggu dan diimpikannya ternyata kondisinya tak sesuai harapan.

Sekarang dengan penolakan dari sang suami kepada anaknya, ia mengaku tak sanggup lagi menahan cobaan. 

Meski demikian, Karin mengaku akan lebih memilih Donlesi dibandingkan Donjuan. 

“Suami bisa saja menikah lagi. Dia banyak temannya. Kalau anak saya, dia tak punya siapa-siapa lagi yang sayang sama dia. Hanya aku, ibunya, yang sayang dan menghargai dia dengan kondisinya yang seperti itu,” ucap Karin sambil terus sesenggukan.

Anak adalah kebanggaan orangtua. Ketika anak yang dibanggakan justru lahir dengan kondisi keterbelakangan mental, seperti Donlesi, 10, maka sang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News