Mau Ikut Ujian, Malah Kena Tampar
Sabtu, 08 Desember 2012 – 09:34 WIB
Yuliarso menyesalkan kejadian tersebut. Ditegaskannya, seharusnya di dunia pendidikan tidak ada lagi sikap main tangan atau fisik kepada siswa, meskipun dengan dalih ingin mendidik. Karena sekarang sudah tidak zaman lagi pendidikan dengan kekerasan.
Apalagi siswa yang bersekolah justru warga Argasunya yang sebagian besar masyarakatnya untuk diajak bersekolah saja sangat susah. “Ini ada siswa yang mau bersekolah, justru oleh gurunya malah ditampar,” sesalnya.
Politisi Partai Demokrat itu meminta kepada sekolah atau Dinas Pendidikan memberikan surat peringatan kepada Hasmita, agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Karena kalau tidak diberikan surat peringatan, justru dikhawatirkan akan kembali terulang. “Alhamdulillah, tadi pak Hasmita mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada keluarganya,” pungkasnya. (abd)
HARJAMUKTI - Aksi kekerasan dalam dunia pendidikan kembali terjadi di Kota Cirebon. Gara-gara tidak pernah masuk sekolah, siswa kelas IX B terbuka
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Unicamp 2024, Membantu Guru & Siswa dalam Pengembangan Teknologi Edukasi
- Dukung Kualitas Pendidikan, Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu
- BAZNAS Adakan Program TOT Pengajar Al-Qur'an Isyarat
- Penjelasan Kemendikbudristek soal UKT Mahal, Jangan Gagal Paham
- Jadi PTS Terbaik se-Indonesia, Atma Jaya Jakarta Raih Kategori Lulusan Mudah dapat Kerja
- Promosi Doktor Universitas Trisakti, Ira Sudjono Raih Predikat Cum Laude