Mau Tahu Biaya Memindahkan Ibu Kota? Luar Biasa!
Yakni, mendorong pembangunan infrastruktur yang menelan dana Rp 300 triliun.
Menurut Tony, nominal itu belum cukup. Idealnya, sambung Tony, belanja infrastruktur untuk negara emerging market seperti Indonesia adalah lima persen dari produk domestik bruto (PDB).
Artinya, pemerintah membutuhkan dana sebesar Rp 600 triliun hingga Rp 650 triliun.
"Nah, apa jadinya kalau belanja infrastruktur tersebut masih harus dibebani biaya membangun ibu kota baru? Sebaiknya kita fokus dulu untuk membangun infrastruktur," jelas Tony.
Dia menilai terjadi konflik target. Di satu sisi, Jokowi ingin ngebut untuk mengejar ketertinggalan infrastruktur.
Di sisi lain, ada keinginan untuk memindahkan ibu kota yang pasti akan memakan biaya besar.
"Kedua kepentingan bertabrakan, terjadi konflik. Saran saya, sebaiknya pemerintah fokus saja dengan pembangunan infrastruktur. Itu sudah benar. Jangan lalu pecah fokus," tegas Tony.
Tony mengakui beberapa negara memang sukses memindahkan ibu kota atau memisahkan pusat pemerintahan dengan bisnis.
Rencana pemerintah memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Tengah bakal menelan dana yang sangat besar.
- Ketua MPR Publikasikan Hasil Riset Ilmiah 4 Pilar Kebangsaan, Ungkap Masalah di Kepri
- Elektabilitas Jokowi Dikaitkan dengan Pasangan Prabowo-Gibran, Begini
- Jokowi Saja Begitu, Pantas KPK Kini Karut-Marut
- PKS Berharap AMIN, NasDem, dan PKB Dukung Gagasan Penolakan Pemindahan Ibu Kota
- Pakar: Pemindahan Ibu Kota ke IKN Cacat Perhitungan, Tak Bisa Dicontoh
- Tiga Pesan Penting Ari Dwipayana untuk Kagama Sulsel