Mau Tahu Kerugian AP II Gara-gara Gunung Raung? Ini Jumlahnya

jpnn.com - JAKARTA - PT Angkasa Pura (AP) I menderita kerugian mencapai Rp 8,4 miliar dari tiga bandara yang dikelola perseroan, terkait erupsi Gunung Raung, Jawa Timur. Tiga bandara tersebut yakni, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Lombok dan Bandara Internasional Juanda Surabaya.
Seperti diketahui, saat erupsi Gunung Raung, tiga bandara tersebut sangat terpengaruh dengan erupsi Gunung Raung lantaran abu vulkanik menutup bandara.
"Penutupan bandara tentu akan menyebabkan hilangnya potensi pendapatan bagi perusahaan, namun bagi kami yang terpenting adalah terjaminnya keselamatan penerbangan," ujar Corporate Secretary AP I Farid Indra Nugraha di Jakarta, Selasa (28/7).
Farid menjelaskan, kerugian Rp 8,4 miliar tersebut salah satunya berasal dari potensi pendapatan pelayanan Jasa, Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U).
Serta Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U), pelayanan garbarata dan layanan baggage handling system (BHS) yang hilang selama bandara ditutup.
Farid menambahkan, penutupan bandara akibat erupsi Gunung Raung ini masih bisa berlanjut sewaktu-waktu tergantung pada kondisi dan arah letusan. Karena itu, hingga saat ini pihaknya selalu standby.
"Kami akan tetap berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk terus memantau perkembangan Gunung Raung," tandas Farid. (chi/jpnn)
JAKARTA - PT Angkasa Pura (AP) I menderita kerugian mencapai Rp 8,4 miliar dari tiga bandara yang dikelola perseroan, terkait erupsi Gunung Raung,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- World Safety Day 2025: IWIP Perkuat Budaya K3 di Lingkungan Kerja
- Manfaatkan Fasilitas SKA, Beragam Produk Asal Majalengka Tembus Pasar Mancanegara
- Lippo Karawang Siapkan Hunian dan Komersial Terbaru, Cek di Sini Harganya
- Peluncuran COCOBOOST di Ajang Mizone Active Zone Seru
- Investasi di Bidang SDM Bikin Bank Mandiri Raih Predikat Champion of the Year dan 12 Penghargaan Bergengsi
- Bea Cukai Gagalkan Distribusi Rokok Ilegal Senilai Hampir Rp 2 Miliar, Ini Kronologinya