Mbak Tutut Bertemu Prabowo di Lereng Bukit Hambalang

Mbak Tutut Bertemu Prabowo di Lereng Bukit Hambalang
Mbak Tutut menyambangi Prabowo di kediamannya. Foto: Istimewa for JPNN.com

“Tapi dalam budaya Jawa juga banyak emak-emak yang menjadi pendekar. Kami semua prihatin dengan kondisi bangsa ini. Tentu usaha dan ikhtiar yang kami lakukan adalah langkah-langkah menuju perubahan,” ujar Prabowo.

BACA JUGA: Inilah Parpol yang Berhasil Rebut Simpati Emak-emak dan Wong Cilik di Pemilu 2019

Ia menjelaskan, dalam filosofi Jawa, seseorang harus berbuat banyak untuk rakyat dan masyarakatnya. Sehingga kehadirannya sangat dirasakan dan dinantikan. Karena itu, sejak di masa terakhir ia aktif di kedinasan TNI (Tentara Nasional Indonesia), Prabowo bertekad untuk menjadi guru dan melahirkan ksatria-ksatria yang dapat berkontribusi banyak untuk kebaikan dan pembangunan Indonesia.

“Di sinilah kami mendidik kesatria-kesatria muda. Ke depan kami akan bangun di tempat ini Universitas Kebangsaan Indonesia,” terang Prabowo seraya menunjuk ke arah lereng bukit Hambalang itu.

“Tapi dalam filosofi lainnya juga diajarkan, jika kondisi negara sedang genting, maka pendekar-pendekar tua harus turun untuk menyelamatkan kondisi bangsa Indonesia. Karena itu, saya terjun ke politik agar bangsa kita sejahtera, kekayaan kita tidak mengalir ke luar dan negara kita dalam keadaan tentram. Adil untuk semua dan makmur untuk semua,” sambungnya, dalam keterangan tertulis.

Indonesia, lanjut Prabowo, merupakan negara kaya. “Kita memiliki sumber daya alam (SDA) yang sangat berlimpah. Inilah masalahnya. Karena kita bangsa yang kaya, kita menjadi santai. Sedangkan bangsa luar terus menikmati kekayaan kita. Karena itu, kita butuh pemimpin yang kuat dan berani agar bangsa Indonesia jauh dari ketakutan dan kelaparan,” kata Prabowo.

“Takut di sini berarti tidak bahagia. Cemas. Tidak mendapatkan keadilan hukum. Dan kelaparan disini berarti bangsa kita jauh dari kesejahteraan, jauh dari kemakmuran. Karena itu, kita ingin Indonesia menjadi negara yang adil dan makmur. Itulah esensi berbangsa dan bernegara kita,” imbuhnya.

Prabowo sedikit mengulas tentang debat pertama terkait tanah HGU (hak guna usaha) yang disinggung oleh petahana presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mengatakan bahwa tanah tersebut merupakan tanah negara dan suatu saat negara meminta, ia siap menyerahkan daripada tanah tersebut harus jatuh ke tangan orang asing.

Prabowo Subianto mengaku terkejut atas kedatanganMbak Tutut di kediamannya di lereng bukit Hambalang, Bojong Koneng, Sentul, Bogor, Rabu (20/2).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News