Media Australia Soroti Polemik RUU Ketahanan Keluarga

Media Australia Soroti Polemik RUU Ketahanan Keluarga
Kelompok transgender saat aksi unjuk rasa pada International Day Against Homophobia di Jakarta, 17 Mei 2008. (Reuters: Dadang Tri)

"Ini sangat problematis, yang pada akhirnya, sasarannya adalah kelompok minoritas seksual," katanya kepada Hellena Souisa dari ABC.

Menolak disebut RUU bermasalah

Walau belum tentu disahkan, RUU tersebut awalnya didukung oleh beberapa partai, seperti Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional , serta Partai Keadilan Sejahtera.

Ledia Hanifa Amaliah, anggota PKS yang mengusung draf tersebut menilai perilaku penyimpangan seksual telah berdampak terhadap terikikisnya nilai Agama dan sosial budaya.

Sementara itu, Ketua DPR RI, Puan Maharani tidak mendukung RUU ini.

"Sepintas saya membaca drafnya merasa ranah privat rumah tangga terlalu dimasuki, terlalu diintervensi," katanya dalam Rapat Pleno MUI di Jakarta (19/2).

Media Australia Soroti Polemik RUU Ketahanan Keluarga Photo: Banyak pihak telah menuduh Indonesia menjadi semakin konservatif dalam menjalankan agama. (AP: Dita Alangkara)

 

Rahayu Saraswati, yang biasa disapa Sara, anggota partai Gerindra punya pendapat sendiri.

"Kita harus melihat RUU ini dari berbagai perspektif yang berbeda," kata dia kepada ABC.

Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketahanan Keluarga memuat banyak aspek soal kehidupan keluarga Indonesia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News