Mei 2009, Inggris Akhiri Misi dan Tarik Pasukannya dari Iraq
Kamis, 18 Desember 2008 – 08:06 WIB

Mei 2009, Inggris Akhiri Misi dan Tarik Pasukannya dari Iraq
Terkait dengan jumlah pasukan Inggris di Iraq, suksesor Tony Blair itu menjadwalkan pertemuan dengan anggota parlemen hari ini. Mekanisme penarikan, kata Brown, terpilah dalam beberapa periode. Yang terbesar adalah di akhir periode.
Baca Juga:
Kunjungan Brown ke Iraq kemarin selain menegaskan rencana penarikan pasukan juga hendak memastikan empat misi utama terlaksana dengan baik. Yakni, pelatihan terpadu untuk pasukan militer Iraq, pengalihfungsian bandara militer Basra menjadi bandara sipil, memandu pembangunan ekonomi lokal, serta menyediakan dukungan untuk pemilihan kepala daerah 31 Januari mendatang selain meningkatkan keamanan.
Pada masa awal-awal invasi Amerika Serikat ke Iraq pada Maret-April 2003, Inggris mengirim setidaknya 46 ribu pasukan. Bertujuan menggulingkan Saddam Hussein dan mencari Senjata Pemusnah Massal (WMD) andalan Saddam. Tujuan pertama sukses, namun tujuan kedua sama-sama sekali tak terbukti. Pasca jatuhnya Saddam, Iraq makin terbelah oleh ragam pemberontakan dan perang sipil terutama konflik sektarian antara Sunni dan Syiah. Sekitar 178 pasukan Inggris menemui ajal di medan laga Iraq.
Untuk biaya perang, Inggris telah menghabiskan dana GBP 744 juta (sekitar Rp 12,3 triliun) termasuk demi pemulihan situasi Iraq pasca perang.
BAGHDAD - Amerika Serikat bakal kehilangan salah satu sekutunya dalam Perang Iraq. Perdana Menteri Inggris Gordon Brown dalam kunjungan mendadaknya
BERITA TERKAIT
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit