Meida Octarina: Indonesia Terancam Kehilangan Generasi Emas

Meida Octarina: Indonesia Terancam Kehilangan Generasi Emas
Makanan cepat saji. Foto : Ilustrasi Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Generasi milenial identik dengan kelompok penyuka makanan cepat saji yang tinggi gula, garam, dan lemak, serta makanan rendah serat, vitamin dan mineral yang mengandung bahan tambahan pangan (PTP) berlebih.

Kebiasaan mengonsumsi makanan seperti ini akan menjadi ancaman Indonesia mengalami Lost Generation di masa mendatang.

Asisten Deputi Ketahanan Gizi, KIA dan Kesling, Kemenko Kesra/PMK periode 2010-2019, Meida Octarina MCN mengatakan pada tahun 2045 Indonesia membutuhkan generasi emas yang sehat dan produktif dan mampu bersaing secara global.

“Untuk hidup yang lebih berkualitas, yang dibutuhkan milenial adalah zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral. Kalau untuk yang remaja perlu ditambahkan susu sesuai dengan pedoman yang seimbang,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan kecukupan zat gizi tersebut juga untuk mencegah gizi buruk dan stunting pada anak-anak.

Meski Maida menganjurkan untuk mengonsumsi susu sebagai pelengkap zat gizi yang dibutuhkan, ia juga mengingatkan untuk tidak mengonsumsi susu kental manis.

Sebab, mengonsumsi kental manis akan bertentangan dengan pembatasan konsumsi gula harian. Dalam hal pengurangan gula, menurut Meida, yang perlu diingat adalah tidak boleh mengonsumsi gula lebih dari 50 gram sehari.

Sementara kental manis memiliki kandungan gula untuk 1/3 gelas SKM sudah mencapai 54 gram.

Generasi milenial identik dengan kelompok penyuka makanan cepat saji yang tinggi gula, garam, dan lemak, serta makanan rendah serat, vitamin dan mineral yang mengandung bahan tambahan pangan (PTP) berlebih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News