Melbourne Suarakan Dukungan untuk Pengungsi Suriah

Harapan juga terlontar dari Sana, perempuan imigran dari Eritrea, Afrika. "Saya berharap damai untuk semua orang di dunia. Semua, semua, muslim-non muslim," tutur perempuan berhijab dan bercadar ini.
Sedangkan Ketua Yayasan Australians For Peace, Mike Zafiropoulos, yang menjadi panitia UN Peace Day menyerukan PBB untuk menghentikan perang.
"Hal utama akhir-akhir ini merujuk resolusi PBB, hentikan semua perang! Tak ada perang hari ini, semuanya menyuarakan pada PBB untuk menghentikan semua perang, hari ini, besok dan setelahnya. Ini ini dari semuanya," tegas Mike yang aslinya dari Yunani ini.
Dia sangat mendukung Australia menerima pengungsi Suriah. Mike juga memuji Indonesia dalam menangani pengungsi.
"Tentu, pasti (mendukung Australia menerima pengungsi), kami punya kewajiban karena kami sama-sama hidup di planet ini. Negara Anda, Indonesia, sangat bagus menangani pengungsi. Jadi kami juga harus berbagi, mendeklarasikan agar pemerintah federal menerima 10 ribu pengungsi dari Suriah. Dan saya harap Australia bisa menampung pengungsi lebih banyak lagi," tutur Mike.
Acara yang berlangsung seharian di Melbourne City Square ini juga dihadiri oleh Konsul Jenderal Jepang di Melbourne Keiko Haneda dan Deputi Wali Kota Melbourne Susan Riley.
Tanggal 21 September 2015 diperingati sebagai Hari Perdamaian Dunia. Tak terkecuali di Melbourne, warganya yang multikultural menyuarakan dukungan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan