Memacu Hilirisasi Nikel, Pemerintah Percepat Proyek Strategis Nasional

Memacu Hilirisasi Nikel, Pemerintah Percepat Proyek Strategis Nasional
Ilustrasi - Hilirisasi Nikel. Foto: Dok. Kemenkomarves

Untuk produksi, rencana 252,000 ton per tahun Ferronickel (FeNi) 22 persen Ni. Total tenaga listrik diperlukan sebesar 350 MW dari PLN. Umur pabrikdari suplai bijih tambang PT. CNI sendiri diperkirakan mencukupi lebih dari 20 tahun operasi (berdasarkan estimasi sumber daya dan cadangan saat ini dari suplai bijih nikel yang di tambang sendiri di WIUP CNI)

PT. CNI juga akan membangun pabrik pengolahan bijih Limonit dengan teknologi HPAL yang akan mengolah 6.800,000 ton bijih pertahun dengan rencana produksi lebih dari 103,000 ton MHP per tahun (40,050 ton Nikel dan 4,118 ton Cobalt).

"Kapasitas listrik yangdibutuhkan sebesar 350 MW dengan umur pabrik diperkirakan dapat mencapai lebih dari 20 tahun operasi,” jelasnya.

Untuk mendukung pasokan energi listrik, PT. PLN mensuplai pasokanlistrik melalui kontrak jual beli listrik SPJBTL sebesar 350 MW.

Sementara itu, PLN UIP Sulselrabar, Iqbal memastikan dukungan energi listrik untuk operasional smelter PT. CNI sudah tersedia secara berkelanjutan dan dipastikan tidak ada kendala apapun.

“PLN mendukung penuh smelter PT. CNI agar segera beroperasi. Kami telah membangun gardu induk untuk menyuplai kebutuhan listrik smelter PT. CNI," jelas Iqbal.

Selain itu, dengan terkoneksinya listrik se-Sulawesi, pasokan listrik untuk smelter PT. CNI ke depan akan tetap terjamin.

"Dengan interkoneksi ini, daya listrik kita sudah surplus 800 mw. Kami pastikan kebutuhan listrik smelter PT. CNI tidak akan menghadapi kendala apapun," jelasnya.

Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenkomarves) terus mengakselerasi hilirisasi nikel melalui percepatan Proyek Strategis Nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News