Memaknai Kitab Kuning ke Dalam Bahasa Jawa dengan Laptop Pinjaman

Memaknai Kitab Kuning ke Dalam Bahasa Jawa dengan Laptop Pinjaman
SALING MENGUATKAN: Abdul Manaf Bersama Istri, Sri Wahyuni, di ruang tamu rumahnya di Margoyoso, Kalinyamatan, Jepara, Minggu (12/6). FOTO: BAYU PUTRA/JAWA POS

Dalam proses kerjanya itulah, tidak jarang laptop yang dia gunakan rusak atau hang. Persoalannya, tidak semua tukang servis mampu mengatasi permasalahan. Terutama yang menyangkut program. Sebab, sebagian menu dan program yang ada di laptop itu sudah di-setting berbahasa Arab. 

Saat ini pun, keyboard laptopnya juga tidak berfungsi. Dia akhirnya menggunakan portable keyboard berbahan karet berwarna hijau untuk menggantikan keyboard-nya.

’’Kalau saja saya punya mouse pen, mungkin akan lebih mudah mengerjakannya,’’ tutur dia. Sayang, dia belum mampu membeli.

Hidup Manaf memang bersahaja. Sebelum menerjuni pemaknaan kitab, dia adalah pembuat jamu. Lulusan Ponpes Manbaul Khoiriyah Islamiyah Bangsalsari, Jember, itu kini mengandalkan penghasilan sebagai guru mengaji privat. Dia memulai mengajari santrinya mengaji kitab Alfiyah.

Sang istri yang sudah tidak bisa banyak beraktivitas membantu mencari nafkah dengan menyulam pakaian dan taplak meja, kemudian menjualnya. Manaf dan Sri memiliki seorang anak angkat bernama Hamdan. Anak kandung mereka meninggal saat lahir pada 1993.

Kebersahajaan itu pula yang membuatnya tidak berani mengajukan kitabnya untuk naik cetak. Sebab, seorang kawan memberi tahu, untuk menerbitkan kitab, dia butuh izin dari Kanwil Kementerian Agama. 

Selain itu, ada beberapa proses lain sebelum naik cetak. ’’Saya tidak ada biaya untuk itu,’’ ucapnya.

Akhirnya, kitab-kitab tersebut hanya dibeli perorangan, khususnya para ustad di Jepara yang sudah mengenal kualitas Manaf. Dia mencetaknya secara sederhana di sebuah kios fotokopi dalam bentuk hard cover. Kertasnya dia datangkan dari Kudus dan berwarna kuning selayaknya lembaran kitab kuning.

ABDUL Manaf menghela napas. Pendek saja sebenarnya. Tapi, terlihat jelas guratan kekecewaan di wajah keriputnya. Matanya menerawang, tanpa mengeluarkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News