Membaca Potensi Perselingkuhan Nissan dan Honda

Membaca Potensi Perselingkuhan Nissan dan Honda
Ilustrasi Nissan. Foto: AFP

jpnn.com - Renggangnya hubungan Nissan dengan Renault makin santer, pascaskandal bos aliansi Carlos Ghosn terkuak ke publik.

Akibatnya, Nissan dikabarkan tengah memikirkan untuk keluar dari aliansi (Renault-Nissan-Mitsubishi).

Para analisis memprediksi Nissan kemungkinan akan memilih kerja sama dengan pabrikan senegara, seperti Honda.

Targetnya pun menjadi perusahaan otomotif terbesar dan nomor satu di negara sendiri. Mengalahkan Toyota salah satu bidikannya.

Menurut analis LightStream Research, Mio Kato, perpecahan antara Nissan dan Renault dinilai dapat mendorong produsen mobil Jepang itu mencari kemitraan baru yang memungkinkannya bisa menyaingi Toyota. Salah satunya bergabung dengan Honda.

"Honda memang tidak pernah terlibat kerja sama yang agresif. Namun jika melihat daya saing Toyota yang makin kuat, maka mungkin saja Honda menyetujui rencana itu," ujar Mio Kato, lansir Carscoops.

Sementara itu, kedua perusahaan belum menanggapi terkait rumor tersebut.

Pada kesempatan lain, Nissan pernah mengatakan bahwa aliansi mereka dengan Renault tidak akan putus, ini menanggapi celotehan Ghosn saat pelariannya di Lebanon.
"Aliansi Renault-Nissan tidak mati! Kami akan segera menunjukkan alasannya kepada Anda,” tegas pimpinan baru aliansi, Jean-Dominique Senard kepada harian Belgia L.

Renggangnya hubungan Nissan dengan Renault makin santer, pascaskandal bos aliansi-Carlos Ghosn-terkuak ke publik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News