Membangkitkan Gairah Wisata NTT Lewat Belajar Bahasa Inggris dan Dunia Internet

Membangkitkan Gairah Wisata NTT Lewat Belajar Bahasa Inggris dan Dunia Internet
Program memfasilitasi masyarakat NTT untuk belajar berbahasa Inggris. Foto: Ist for JPNN

 “Dengan hadirnya internet, semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam memajukan kesejahteraan dirinya, serta lingkungannya. Visi BAKTI adalah memeratakan infrastruktur telekomunikasi dan mengembangkan ekosistem bagi masyarakat di daerah 3T agar bisa mengembangkan SDM untuk Indonesia menuju digital nation. Salah satunya melalui program Dayamaya," ujar  Danny Januar, Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi untuk Masyarakat dan Pemerintah, BAKTI Kominfo.

Dengan memanfaatkan akses internet yang telah disediakan BAKTI Kominfo di sekolah, Cakap telah menyelenggarakan digital assessment di kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur menggunakan standarisasi CEFR (The Common European Framework or Reference for Languages).

Kegiatan ini dilakukan secara daring melalui ruang belajar digital dalam sebuah kelas online yang diisi oleh guru bahasa Inggris asing (ESL Teacher).

Kegiatan digital assessment ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan akses internet yang sudah disediakan oleh BAKTI melalui program Universal Service Obligation (USO).

“Dengan semangat gotong royong bersama para stakeholder strategis, Cakap bersama BAKTI Kominfo melalui program Dayamaya ingin
mendorong upaya kolaborasi lintas sektor bagi kesejahteraan masyarakat melalui sektor pendidikan. Kami harap hasil riset Cakap dapat meningkatkan kesadaran pemerintah daerah dan masyarakat tentang pentingnya meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris," kata Tomy Yunus, CEO Cakap.

Dari 250 peserta yang terlibat, mayoritas siswa baik di kabupaten Sabu Raijua, dan Sumba Timur masih tergolong ke dalam level beginner yang artinya siswa sudah memiliki basis pengetahuan dalam Bahasa Inggris tetapi masih lemah dalam mengembangkannya ke dalam sebuah kalimat ataupun percakapan.

Siswa yang tergolong ke dalam kategori High Intermediate masih tergolong sangat rendah di mana hanya 0,5% saja.

Di kesempatan yang sama Kepala Sekolah SMAN 1 Waingapu, Putu Gede mengapresiasi program tersebut. Menurutnya, riset ini sangat baik, terutama bagi murid dan guru. 

Melalui akses internet yang disediakan BAKTI Kominfo di sekolah kini aplikasi Cakap telah menyelenggarakan digital assessment di beberapa kabupaten di NTT.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News