Membedah Dampak Negatif Aksi 22 Mei Terhadap Perekonomian Indonesia
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Shinta Widjaja Kamdani menyebutkan, gejolak politik yang memanas berpengaruh terhadap outlook ekonomi sepanjang 2019.
Menurut dia, investor kembali wait and see untuk menanamkan dananya sehingga sektor riil kembali lemah.
”Risiko politik yang meningkat membuat persepsi investor menurun,” ujar Shinta.
Selain itu, ada potensi pelaku industri untuk menahan produksi karena konsumen menahan belanja sehingga produknya tidak terjual optimal.
”Investor, khususnya asing, masih melakukan posisi hold atau menahan realisasi investasi langsung,” tambahnya.
Shinta menegaskan bahwa kondisi ekonomi saat ini saja cukup berat karena dihadapkan pada ketidakpastian global.
”Kami mengharapkan janganlah ini berkepanjangan,” katanya. (agf/rin/c25/oki)
Kerusuhan di Jakarta pada 21-22 Mei 2019 di Jakarta memiliki dampak negatif terhadap perekonomian Indonesia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih
- BRI Ungkap 3 Fakta soal Video Viral Kasus Uang Raib Rp 400 Juta
- Tinggalkan Pinjol, Mari Berinvestasi di Pegadaian
- Ratusan Korban Investasi Bodong Berdemonstrasi di Mabes Polri, Nih Tuntutannya
- Kemnaker Ajak Jepang Investasi Berikan Pelatihan Bahasa bagi Kandidat SSW Indonesia
- Kondisi Ekonomi Indonesia Masih Kuat Hadapi Dinamika Geopolitik Timur Tengah