Membedah Dampak Negatif Aksi 22 Mei Terhadap Perekonomian Indonesia

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Shinta Widjaja Kamdani menyebutkan, gejolak politik yang memanas berpengaruh terhadap outlook ekonomi sepanjang 2019.
Menurut dia, investor kembali wait and see untuk menanamkan dananya sehingga sektor riil kembali lemah.
”Risiko politik yang meningkat membuat persepsi investor menurun,” ujar Shinta.
Selain itu, ada potensi pelaku industri untuk menahan produksi karena konsumen menahan belanja sehingga produknya tidak terjual optimal.
”Investor, khususnya asing, masih melakukan posisi hold atau menahan realisasi investasi langsung,” tambahnya.
Shinta menegaskan bahwa kondisi ekonomi saat ini saja cukup berat karena dihadapkan pada ketidakpastian global.
”Kami mengharapkan janganlah ini berkepanjangan,” katanya. (agf/rin/c25/oki)
Kerusuhan di Jakarta pada 21-22 Mei 2019 di Jakarta memiliki dampak negatif terhadap perekonomian Indonesia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pelindo & Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim Lewat Indonesia Maritime Week 2025
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD