Memilih Cara Bersedekah, Sembunyi atau Tampak

Memilih Cara Bersedekah, Sembunyi atau Tampak
Rahmatika Dewi, Legislator Nasdem Sulawesi Selatan yang bertemu dengan konstituennya. Foto Fajar Online/JPNN.com

"Bersedekah kepada orang miskin adalah satu sedekah dan kepada kerabat ada dua (kebaikan), yaitu sedekah dan silaturrahim."

Dalam bersedekah, umat Islam dianjurkan untuk tidak menyakiti perasaan orang yang diberi sedekah serta lebih baik menyembunyikan amalan sedekahnya tersebut.

Hal ini untuk menghindari sifat riya yang dapat menghapus pahala sedekah.

Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah Ayat 264, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima, seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah."

Tak hanya itu, umat Islam juga harus menyisihkan uangnya dari hasil yang halal. Berdasarkan firman Allah dalam Surat Al-Baqarah Ayat 267,

"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya."

Umumnya sedekah boleh dilakukan secara terang-terangan maupun secara tersembunyi.
Hal ini dinyatakan oleh Allah dalam beberapa ayat. Antaranya:

“Dan orang-orang yang sabar kerana mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang Itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)..” (Ar-Ra’du: 22)

Islam adalah agama paripurna. Dalam membangun kepekaan sosial, umatnya diajarkan untuk berbagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News