Memiriskan Hati, Anak-anak Berangkat Sekolah Lewat Jalan Berlumpur
Robi menambahkan jalan rusak dan kotor karena ada aktivitas penanaman kembali tanaman kelapa sawit oleh perusahaan. "Akibat replanting kebun di situ makanya jadi kaya itu. Soalnya tertimbun tanah yang didorong dozer," ungkapnya.
Sekadar diketahui perusahaan perkebunan besar seperti Minamas Grup di Kotabaru memang menyediakan angkutan bagi anak sekolah. Angkutan itu berupa truk. Di Kecamatan Kelumpang Hilir dari pantauan wartawan truknya tertutup dan beratap. Sementara di pelosok seperti Kecamatan Sungai Durian truknya terbuka atapnya.
Sebenarnya jalan pelosok rusak karena aktivitas perkebunan kelapa sawit bukan cuma di Pamukan Barat dan Sungai Durian. Tapi di hampir semua Kecamatan di Kabupaten Kotabaru. Misalnya di Kecamatan Pulau Laut Barat, di sana hilir mudik truk pengangkut kelapa sawit dengan tonase berat.
"Iya kalau panen kami bisa angkut sampai sembilan ton," kata supir perkebunan kelapa sawit di Pulau Laut Barat yang namanya enggan ditulis di media.
Camat Hampang, Agus Salim Sumantri, belum lama tadi kepada Radar Banjarmasin mengatakan faktor nomor satu rusaknya jalan di daerahnya adalah aktivitas truk kelapa sawit. Namun katanya bukan hanya truk perusahaan besar tapi ada juga milik warga pribadi. (yn/ram/sam/jpnn)
KETUA Serikat Pekerja Minamas areal Kecamatan Sungai Durian, M Rabiansyah, Jumat (22/7) kemarin mengunggah foto yang memiriskan hati. Dalam foto
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor