Menag Berharap Tuntunan Keagamaan Hindu Bisa Menangkal Pengaruh Negatif Arus Globalisasi

Menag Berharap Tuntunan Keagamaan Hindu Bisa Menangkal Pengaruh Negatif Arus Globalisasi
Festival Literasi Keagamaan dan Seminar Nasional Manuskrip Keagamaan Hindu Nusantara. Foto: dok Kemenag

jpnn.com, JAKARTA - Gempuran kemajuan teknologi dan informasi saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi para umat beragama.

Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan tuntunan-tuntunan yang tertulis di manuskrip keagamaan Hindu menjadi strategis untuk menangkal pengaruh negatif dari arus globalisasi.

Oleh karena itu, Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) menggelar Festival Literasi Keagamaan dan Seminar Nasional Manuskrip Keagamaan Nusantara di Candi Prambanan.

Agenda ini digelar sebagai ajang pelestarian budaya keagamaan dan sebuah strategi dalam membina umat untuk menciptakan kondisi yang harmonis sekaligus toleran di tengah kemajemukan masyarakat Indonesia dan arus globalisasi.

“Umat Hindu harus mampu berkiprah dan menghadapi rintangan dan tantangan ke depan melalui tuntunan-tuntunan yang telah dituliskan dalam literasi manuskrip keagamaan Hindu. Globalisasi harus berjalan sebagaimana mestinya, tapi kita tidak boleh hanyut terbawa arus. Di sinilah peranan penting Agama untuk menangkal pengaruh negatif dari arus globalisasi,” kata Menteri Agama dalam sambutannya yang dibacakan oleh Dirjen Bimas Hindu RI I Nengah Duija, dalam acara pembukaan Festival Literasi Keagamaan dan Seminar Nasional Manuskrip Keagamaan Nusantara di Candi Prambanan, Rabu (15/11) malam.

Menurutnya, beragama di era globalisasi sekarang ini tidak cukup hanya dengan keyakinan semata, tetapi harus mampu memahami literasi keagamaan yang telah diwariskan dan mampu memaknai setiap perilaku.

Harapannya, apa yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada diri sendiri, orang lain, dan pada akhirnya dapat dipertanggungjawabkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Event ini, lanjutnya, menjadi wadah penting untuk memperkaya wawasan keagamaan di Nusantara yang kaya akan keberagaman budaya dan sejarah.

Ditjen Bimas Hindu menggelar Festival Literasi Keagamaan dan Seminar Nasional Manuskrip Keagamaan Nusantara di Candi Prambanan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News