Menaker: Kisah Pardi, Si YouTuber Sukses Bisa Ditiru

Menaker: Kisah Pardi, Si YouTuber Sukses Bisa Ditiru
Menaker Hanif saat menghadiri kegiatan Masa Orientasi Mahasiswa baru Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, Rabu (15/8). Foto: Istimewa

jpnn.com, DEPOK - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri punya cara unik untuk menginspirasi 1.000 mahasiswa Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI). Menaker menceritakan kisah Kang Pardi, warga desa yang sukses menjadi YouTuber dengan penghasilan hingga belasan juta rupiah per bulan.

"Pardi dikenal oleh tetangganya sebagai pengangguran karena kerjanya hanya main-main saja. Padahal si Pardi ini Youtuber yang subscribernya banyak sehingga banyak produk yang pasang iklan di channel Youtubenya. Penghasilannya 15 jutaan per bulan," kata Menaker Hanif saat menghadiri kegiatan Masa Orientasi Mahasiswa baru Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, Rabu (15/8).

Kisah sukses Pardi ini sengaja diceritakan Menaker Hanif sebagai gambaran kepada mahasiswa bahwa era revolusi industri 4.0 menawarkan peluang pekerjaan baru bagi masyarakat. Para mahasiswa-mahasiswi yang belajar vokasi di UI harus mampu beradaptasi terhadap perubahan.

"Untuk mengantisipasi perubahan zaman yang dipengaruhi perkembangan teknologi informasi, kita harus adaptif. Pasalnya 65 persen pekerjaan baru yang akan muncul di masa depan tidak diketahui saat ini. Yang mampu bertahan hidup bukan yang paling kuat dan pintar tapi yang paling mampu merespon perubahan," ujar Menaker Hanif.

Agar sukses di era teknologi informasi, menurut Menaker Hanif, mahasiswa harus memiliki karakter kuat, kreatif, dan inovatif.

"Mahasiswa harus berkarakter, kreatif, dan inovatif. Jangan puas jika sudah menguasai satu keahlian karena saat ini karakter pekerjaan bisa cepat berubah. Kembangkan keahlian dengan kreativitas dan berinovasilah," ungkap Menaker Hanif.

Menaker Hanif juga mengingatkan agar mahasiswa memiliki kompetensi di atas standar agar bisa memenangkan persaingan.

“Bagaimana caranya agar memiliki keahlian di atas standar? Ya harus bekerja dan belajar di atas standar. Usahanya harus berada di atas rata-rata. Jika orang belajar delapan jam sehari, kita harus lebih dari delapan jam sehari, Jika orang bangun pagi, kita bangun subuh,” ucap Menaker Hanif.

Menaker M. Hanif Dhakiri menceritakan kisa Kang Pardi, warga desa yang sukses menjadi YouTuber dengan penghasilan belasan juta rupiah per bulan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News