Menaker Minta Perubahan Ketenagakerjaan Direspons Cepat

Menaker Minta Perubahan Ketenagakerjaan Direspons Cepat
Menaker Hanif Dhakiri. Foto : Humas Kemnaker

Hanif menilai saat ini ekosistem ketenagakerjaan di Indonesia masih kaku. Salah satunya aturan dalam bekerja yang masih kaku dan berdampak pada terhambatnya produktivitas bagi pekerjanya itu sendiri. “Maka dari itu saya ingin menegaskan perlunya mentransformasikan ekosistem yang kaku tadi menjadi lebih fleksibel atau flexibility labour market,” kata Hanif.

Hanif menambahkan setelah ekosistem ditransformasikan lebih fleksibel, maka perlindungan sosial perlu diperkuat.

Hal ini diperlukan, agar ke depan, para pekerja harus bisa merasakan konsep pembelajaran seumur hidup (long life learning and long life education) .

Yakni kondisi di mana seseorang bisa belajar terus menerus, meningkatkan skill-nya terus menerus, beradaptasi skill-nya terus menerus, dan bisa bekerja secara terus menerus dengan dinaungi perlindungan sosial

“Jadi di sini pentingnya menyeimbangkam keduanya, agar selaras dengan tujuan yang sama sama kita harapka. Di saat skill/keterampilan menjadi hal wajib dalam menghadapi dunia ketenagakerjaan yang semakin dinamis/fleksibel, maka semua orang harus bisa mengalami long life learning melalui berbagai bentuk skilling, upskilling, dan reskilling, " kata Menteri Hanif.

Sementara Ketua Umum Apindo Haryadi B. Sukamdani mengatakan ITIS 2019 digelar pada momentum yang tepat.Apalagi menjelang dimulainya pemerintahan baru periode 2019-2024 sehingga dapat membangun optimisme baru untuk pemerintahan baru.(jpnn)

 

Para pekerja di Indonesia harus bisa merasakan konsep pembelajaran seumur hidup dengan dinaungi perlindungan sosial.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News