Menanamkan Nilai-nilai Empat Pilar di Masyarakat Kuansing

Untuk itu, Idris Laena berharap, biarpun berbeda pilihan, berbeda pandangan, berbeda suku, dan lainnya maka perbedaan itu tidak boleh membuat kita saling terpecah belah satu dengan lainnya.
“Kita bersyukur, Indonesia adalah satu dari tidak banyak negara di dunia, meskipun begitu banyak suku dan bahasa, tapi kita tetap bisa bersatu dalam benteng Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.
Sosialisasi Empat Pilar MPR di Bumi Kuansing, selain dihadiri oleh Idris Laena juga dihadiri oleh Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antarlembaga, dan Layanan Informasi Biro Humas MPR, Muhamad Jaya; Ketua Masyarakat Adat Kenegerian Kari, Yulizar; Kepala Desa Pintu Gobang, M. Seni, bersama para kepala desa lainnya yang tergabung dalam Kenegerian Kari, para pemuka agama, para datuk, para pemuda, dan tamu undangan lainnya.
Salah satu pemandangan yang menarik dalam pagelaran seni budaya di Kenegerian Kari malam itu adalah tampilnya para tokoh masyarakat dan kaum ibu, termasuk Idris Laena dan Suryani, dalam satu lingkaran. Lagu Lamak dek awak, kelayu dek urang didendangkan oleh biduan diiring grup Dendang Kamari Jadi, dan para tokoh itu pun sontak bergerak maju dalam lingkaran sembari bergoyang dalam tarian Randai. Suasana pun menjadi hangat, meski malam itu udara mendung diselingi gerimis kecil. Dan, semua bergembira. (adv/jpnn)
Lebih lanjut Suryani menjelaskan, MPR melaksanakan sosialisasi Empat Pilar sudah dimulai sejak tahun 2005.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Waka MPR Sebut Kehadiran Prabowo Saat May Day Wujud Komitmen Keberpihakan Kepada Buruh
- Lestari Moerdijat: Jadikan Momentum Hari Buruh untuk Mempercepat Lahirnya UU PPRT