Menanti Kaesang dan PSI di Garis Depan Perang Melawan Kekerasan Seksual
Oleh: Sulis Septianti, pegiat Forum Ngaji Gender

Dalam beberapa tahun terakhir, respons terhadap isu ini semakin meningkat, terutama berkat upaya mahasiswa dan kampanye "MeToo" yang telah mencuat di Indonesia.
Gerakan yang dimulai di media sosial itu dengan cepat berkembang menjadi perlawanan global terhadap pelecehan seksual, terutama yang menimpa perempuan di berbagai sektor.
Gerakan ini muncul sebagai respons terhadap pengungkapan kasus pelecehan seksual yang melibatkan Harvey Weinstein, seorang produser Hollywood yang terkenal.
Pada 2017, lebih dari 80 aktris dan profesional hiburan membeberkan pengalaman pelecehan seksual mereka.
Gerakan #MeToo mendorong banyak perempuan lain untuk berbicara tentang pengalaman mereka dengan pelecehan seksual.
Gerakan #MeToo mulai mendapatkan perhatian yang signifikan di Indonesia pada 2018 hingga 2019.
Pada periode ini, semakin banyak orang di Indonesia, terutama di media sosial, mulai berbicara dan menggunakan tagar #MeToo untuk berbagi pengalaman mereka terkait pelecehan seksual.
Gerakan-gerakan mahasiswa juga telah membawa isu ini ke panggung publik, memperoleh perhatian media, dan mendorong lembaga pendidikan untuk mengambil langkah-langkah tegas.
Dengan dukungan mesin politik PSI, Kaesang Pangarep dapat berkontribusi besar dalam upaya memerangi ketimpangan gender dan kekerasan seksual
- Polisi Temukan Fakta Mencengangkan saat Geledah Rumah Predator Seksual di Jepara
- Pemkot Kediri Minta Maaf soal Kesalahan Penulisan Jabatan Kaesang Pangarep
- Politikus PSI Kevin Wu: PIK Tumbuh Jadi Salah Satu Destinasi Wisata Religi dan Ruang Toleransi di Jakarta
- Polres Pacitan Didemo Gegara Kasus Polisi Perkosa Tahanan
- Mendiktisaintek dan Menkes Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis, Imbas Kekerasan Seksual di RSHS
- Pengacara Hedon, Rakyat Tekor: Rp 60 Miliar untuk Menyapu Rp 17,7 Triliun