Menanti Nasib Fatwa Haram Rokok di Arena Muktamar

Sejumlah Petinggi Jadi Ahli Isap di Belakang Panggung

Menanti Nasib Fatwa Haram Rokok di Arena Muktamar
Pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke46. Foto: Jawa Pos Grup
Dengan kapasitas penonton tidak lebih dari 30 ribu, suasana di luar stadion sampai berjubel. Bahkan, salah satu pintu masuk sebelah selatan sampai jebol. "Ini (merokok, Red) agar nggak panik," ujar Herry. Walau begitu, wali kota Jogjakarta tersebut mengembalikan fatwa itu kepada masing-masing orang karena memang merupakan hak pribadi.

 

Di sisi lain, ketua Otorita Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Husni Amriyanto telah lama mengambil kebijakan pelarangan rokok di wilayah kampus. Apalagi, kampusnya ditempati sejumlah acara penting muktamar. "Kami sudah menyosialisasikan kepada peserta dan seluruh pendukung acara muktamar agar tidak merokok di kawasan pendidikan," ungkapnya.

 

Soal haram tidaknya rokok juga dikomentari Din Syamsuddin, ketua umum PP Muhammadiyah. Menurut ida, fatwa haram rokok itu bukan keputusan final organisasi. Walau fatwa haram rokok sudah dikeluarkan, hal itu sudah lama dibahas. Namun, dia juga menepis pernyataan Malik bahwa fatwa tersebut merupakan pesanan.

 

Din menyatakan, Muhammadiyah melakukan banyak kerja sama dengan pihak asing. Terutama dalam hal advokasi serta edukasi tentang bahaya tembakau. Ke depan, fatwa haram rokok diharapkan bisa mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat. (sep/c5/aga)

MAJELIS Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengeluarkan fatwa rokok haram. Bagaimana kabar ahli isap di arena muktamar?  


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News