Menantu Nurhadi Minta Rp500 Juta untuk Bantu Perkara Pengusaha Surabaya

Menantu Nurhadi Minta Rp500 Juta untuk Bantu Perkara Pengusaha Surabaya
Mantan Sekretaris MA Nurhadi menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Kamis (23/7), terkait kasus suap. Foto: Ricardo/JPNN.COM

Namun saat ingin bertemu Nurhadi di satu hotel di Surabaya, ternyata keduanya bertemu dengan Rezky.

"Rezky minta lewat telepon dan WA, saya maunya bagi hasil 50:50, karena saya ditipu Rp18 miliar, kalau kembali Rp10 miliar ya masing-masing dapat Rp5 miliar, kalau kembali Rp1 miliar ya masing-masing dapat Rp500 juta," jelas Agung.

"Apakah ada komitmen siap membantu?" tanya jaksa penuntut umum (JPU) KPK Takdir Suhan.

"Dia bilang kita (Rezky, red) siap bantu tapi perlu dana untuk polisi dan tidak bisa diutang jadi harus tunai Rp250 juta," ungkap Agung.

Agung pun mengaku tidak menanggapi permintaan Rezky tersebut.

"Saya nggak ngomong apa-apa, saya langsung bilang tidak bisa, saya komplain ke Bu Devi 'Bu apa-apaan ini minta uang di depan, saya tidak punya uang di depan. Saya korban kok diminta uang di depan lalu Pak Rezky juga kirim WA ke saya tapi tidak saya tanggapi," tambah Agung.

Agung sendiri mengaku sudah mengikhlaskan uang miliknya senilai Rp18 miliar tersebut tetapi notaris bernama Devi yang bersikeras agar Agung menyerahkan data terkait penipuan tersebut ke Rezky.

"Saya memang pernah dengar di media namanya Pak Nurhadi sebagai Sekretaris MA akhirnya diatur pertemuan oleh Devi untuk bertemu Pak Nurhadi pada 27 Mei 2017 di hotel Shangri-La," ungkap Agung.

Agung Dewanto, pengusaha asal Surabaya, membeber pertemuannya dengan Rezky Herbiyono, menantu mantan Sekretaris MA Nurhadi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News