Mendagri Tito Sebut OTT Bukan Prestasi Hebat, KPK Tanggapi Santai
Selain itu, kata Febri, yang terpenting adalah biaya proses demokrasi yang tidak murah ini, tidak justru menghasilkan korupsi yang akibatnya bisa jauh lebih buruk pada masyarakat.
Febri juga memastikan pihaknya mencoba berprasangka baik terhadap pernyataan Tito tersebut, sebagai upaya pemetaan masalah dan autokritik yang sedang dilakukan Kemendagri terkait korupsi kepala daerah.
"Kami harap, Kemendagri nanti juga secara serius dapat menjadi partner yang kuat untuk mencegah korupsi di daerah. Tiga hal pokok upaya pencegahan yang digagas KPK tersebut sangat membutuhkan kontribusi kongkret dari Kemendagri dan instansi terkait lainnya," jelas dia.
Terakhir, Febri mengingatkan, kejahatan yang telah terjadi dan buktinya cukup, penegak hukum tidak boleh kompromi apalagi membiarkan kejahatan terjadi.
"Apalagi tindak pidana korupsi yang merupakan kejahatan luar biasa," tegas Febri. (tan/jpnn)
KPK angkat suara terkait pernyataan Mendagri Tito Karnavian, yang menganggap operasi tangkap tangan (OTT), bukan prestasi hebat karena prosesnya mudah.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Usut Kasus Korupsi, KPK Periksa Sejumlah Pejabat Bea Cukai
- Gelar Evaluasi dan Asistensi, Kementan Siap Kawal Program Wajib Tanam Bawang Putih
- CEO Indodax: TPPU Dengan Aset Kripto Justru Mudah Dilacak
- Sukses Tertibkan PSU Perumahan, Pemkot Denpasar Raih Penghargaan dari KPK
- KPK Menyita Kantor DPC NasDem di Sumut, Diduga Dibeli Pakai Uang Korupsi
- Saut Situmorang Desak KPK Transparan soal Peran Shanty Alda di Kasus Gubernur Malut