Mendikbud Beber Alasannya Perkuat Program Pendidikan Sarjana Terapan
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mendorong peserta didik masuk pendidikan vokasi. Selain memiliki skill lebih, mereka bisa melanjutkan ke jenjang sarjana terapan (diploma empat atau D4).
Kemendikbud pun terus memperkuat program pendidikan jenjang sarjana terapan untuk memfasilitasi peserta didik agar lebih terampil di bidang yang dipelajari.
Dengan cara ini, mereka bisa memiliki kemampuan menjadi creator, innovator, manager, bahkan pemimpin yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
"Setelah mendapatkan pengetahuan dan keahlian technical di jenjang pendidikan D3, pendidikan D4 sebagai jawaban atas kebutuhan industri akan melatih peserta didik, mengembangkan karakter adaptif, kreatif, dan cerdas," kata Nadiem Makarim, Minggu (28/2).
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Wikan Sakarinto menambahkan, terdapat perbedaan antara D3 dengan sarjana terapan (D4).
Sarjana terapan memiliki kelebihan di mana softskill yang akan didapatkan lebih banyak. Pasalnya, sarjana terapan memiliki satu tahun magang di industri serta melakukan project based learning bersama dengan industri.
Hal ini sebagai bentuk komitmen Ditjen Diksi dalam memaksimalkan potensi peserta didik.
Selain dari program sarjana terapan, Wikan juga menjabarkan program SMK-D2 fast track. Program ini merupakan pernikahan antara SMK dengan Politeknik/kampus vokasi yang nantinya diberikan dual system.
Mendikbud Nadiem memperkuat jenjang pendidikan sarjana terapan agar peserta didik bisa memiliki jenjang karir lebih tinggi
- Menteri Nadiem Sebut Kurikulum Merdeka Pulihkan Krisis Pendidikan
- Menteri Nadiem Dinilai Paham Amanat UU ASN, Angkat Honorer Menjadi PPPK
- Sikap Menteri Nadiem Dalam Penuntasan Honorer Sangat Jelas, Tahun Ini Karpet Merah Pemda
- Stan Vokasi di Pameran Business Matching 2024 jadi Perhatian Pebisnis
- Dirjen Kiki Sebut Program Doktor Terapan Amanah UU, Pendidikan Vokasi Naik Kelas
- Perubahan Industri Makin Cepat, Pendidikan Vokasi Harus Melompat Jauh ke Depan