Mendikbud: Belajar Sejarah Lebih Mudah dengan Metode Role Play
jpnn.com - JAKARTA--Banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran sejarah karena banyak menghafal.
Hal ini, menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, jadi tantangan bagi dunia pendidikan bagaimana membuat siswa mencintai dan memahami sejarah dengan mudah.
"Sejarah akan mudah dihayati anak-anak dengan berbagai macam metode. Salah satunya metode untuk penghayatan makna sejarah terutama pendidikan karakter adalah role playing atau permainan peran," kata Menteri Muhadjir saat membuka Konferensi Nasional Sejarah X di Jakarta, Senin (7/11).
Dijelaskan Muhadjir, pembelajaran melalui permainan peran akan memudahkan siswa menghayati sejarah masa lampau hingga saat ini.
Dalam setiap episode sejarah, siswa akan memerankannya di panggung dengan bimbingan guru.
"Dengan memerankan tokoh dalam episode sejarah, siswa akan mudah menghayati tanpa harus menghapal," ujarnya.
Sedangkan guru harus menjelaskan tentang nilai-nilai apa dari setiap episode sejarah yang diperankan siswa.
Menurut Muhadjir, metode permainan peran ini sudah dimulai di sejumlah sekolah yang menerapkan pendidikan karakter. (esy/jpnn)
JAKARTA--Banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran sejarah karena banyak menghafal. Hal ini, menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Puluhan Universitas Top Dunia Ada di ICAN Education Expo 2024, Pengunjung Membeludak
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif