Mendikbud : Masih Ada Naskah Cadangan Soal UN
LP Maarif Tetap Tolak UN
Kamis, 22 Maret 2012 – 06:33 WIB
Dia lantas membeber hasil survei UNESCO pada 2011. Di situ disebutkan, bahwa hanya 6 persen output pendidikan nasional yang mampu bersaing secara global. Selanjutnya, tak lebih dari 24 persen peserta didik yang tercatat memiliki output sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Di survey yang sama, papar Masduki, juga terungkap bahwa 70 persen peserta didik memiliki output di bawah Standar Pelayanan Minimal (SPM). " Jadi, UN selama ini terbukti tak dapat menyentuh target," tandasnya.
UN, menurut dia, juga hanya mendorong sekolah hanya menitik fokuskan pendalaman materi pada mata pelajaran yang diujikan dalam UN. "Sehingga sekolah tak ubahnya lembaga kursus," tambahnya.
Di luar itu semua, imbuh dia, pelaksanaan UN juga terbukti menghabiskan anggaran pendidikan. Setiap tahun, sekitar Rp 600 miliar harus dianggarkan untuk satu kali pelaksanaan UN. "Jadi UN itu menghabiskan dana tapi tidak meningkatkan mutu," pungkasnya. (ken/dyn)
JAKARTA - Soal cadangan Ujian Nasional (UN) kerap ditengarai sebagai salah satu sebab kebocoran soal yang kerap terjadi menjelang pelaksanaan UN.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sinergi Atma Jaya-Perhumas Jadikan Komunikasi Tetap Relevan dalam Keilmuan dan Praksis
- FISIP UPN Veteran Jakarta & UiTM Implementasikan Kerja Sama Dua Fakultas
- Unicamp 2024, Membantu Guru & Siswa dalam Pengembangan Teknologi Edukasi
- Dukung Kualitas Pendidikan, Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu
- BAZNAS Adakan Program TOT Pengajar Al-Qur'an Isyarat
- Penjelasan Kemendikbudristek soal UKT Mahal, Jangan Gagal Paham