Mendikbud Sebut Banyak TK Swasta Tutup Gara - gara PAUD

Mendikbud Sebut Banyak TK Swasta Tutup Gara - gara PAUD
Mendikbud Muhadjir Effendy memberikan arahan kepada ratusan guru PAUD. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mendikbud Muhadjir Effendy mengungkapkan banyak TK swasta yang tutup karena keberadaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kejadian ini harusnya tidak terjadi bila desa atau kelurahan tidak berlomba-lomba mendirikan PAUD.

Yang terjadi di lapangan, PAUD tumbuh subur bak jamur. Padahal di wilayah itu sudah ada sekolah TK.

"Kalau mau ikut aturan, sebenarnya tidak boleh ada PAUD, kalau sudah ada sekolah TK swasta. Faktanya kan banyak PAUD yang didirikan karena ada dana desa. Akibatnya banyak sekolah TK swasta tutup dan lagi-lagi Mendikbudnya yang disorot," terang Menteri Muhadjir saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional Peluang dan Tantangan Mendidik Generasi PAUD Milenial Berbasis Keluarga di Era Disruptif 4.0 di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Sabtu (16/3).

Dia mengungkapkan, desa yang memiki PAUD sebanyak 63.245. Jumlah desa di Indonesia 83.887. Komitmen program PAUD satu tahun pra SD 80 kab/kota dan 25 provinsi.

Di depan peserta seminar yang digagas Fakultas Ilmu Pendidikan Prodi Pendidikan Guru PAUD UMJ ini, Menteri Muhadjir menegaskan, PAUD itu bukan lembaga pendidikan maupun sekolah. PAUD itu adalah prasekolah.

BACA JUGA: Gaji Guru PAUD Bisa Mencapai Rp 3 Juta

"PAUD itu bukan sekolah ya. PAUD itu pre school dan baru tahap pembentukan. Yang dibentuk adalah pendidikan karakter, misalnya bagaimana anak mencintai buku dan membaca," terangnya.

Dia mengingatkan kepada orang tua dan guru PAUD, bahwa anak-anak sampai 5 tahun belum aktif berpikir. Mereka masih butuh dibantu orang dewasa sehingga sangat naif bila anak PAUD dipaksa belajar sesuatu yang membosankan bagi anak-anak kecil seperti baca, tulis, menghitung (calistung).

Mendikbud Mohamad Nasir mengatakan, PAUD tumbuh subur bak jamur, padahal di wilayah itu sudah ada sekolah TK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News