Menelisik Indonesia

Oleh Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M, Wakil Ketua MPR RI

Menelisik Indonesia
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. Foto: Humas MPR RI

Siklus yang menyebabkan masyarakat apatis terhadap politik yang ujungnya tak lain adalah ketidakpercayaan publik yang makin merosot. Kala politik tak lagi etis, yang terjadi adalah katastrofi moral.

Sebuah kegagalan manusia global. Surya Paloh tak henti mengingatkan kadernya, kerja politik tak boleh meniadakan kemanusiaan.

Bagi penulis, terdapat dua tesis dalam politikyang tegas dijalani, be mindful politician dan become compassionate.

Menjadi politisi tak cukup mengisi ruang partisipasi tetapi menggunakan nalar, rasa dan sadar untuk mengakomodir aspirasi, hadir bersama masyarakat, mengedepankan politik yang berbelarasa.

Mengutip catatan United Nations (UN), setiap negara berhadapan ragam isu sosial dan politik di tengah upaya melawan wabah.

Salah satu ketidakadilan global tampak dalam perbedaan harga yang harus dibayar di sebagian besar negara mau tidak mau turut membedakan langkah menuju pemulihan. Belum hadir dengan bermacam varian juga beragam ancaman.

WHO kemudian meluncurkan COVAX sebagai upaya global untuk melawan penyebaran wabah.

Tugas selanjutnya adalah pemulihan di berbagai sektor dengan catatan pemulihan pendidikan dan kesehatan khususnya kesehatan mental, karena Covid-19 bukan penyakit yang mudah dikalahkan dalam sekali tindakan. Tantangan terbesar bagi anak-anak. Mereka tak lagi memiliki ruang belajar dan bermain yang menyenangkan.

Kita sudah melewati tahun 2021. Panta rhei kai uden menei, semua mengalir tidak ada sesuatu pun yang tinggal tetap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News