Menelusuri Penyebab Tingginya Angka Kematian Anak Akibat Virus Corona di Indonesia

Menelusuri Penyebab Tingginya Angka Kematian Anak Akibat Virus Corona di Indonesia
Bayi yang baru lahir wajib memakai pelindung muka selama pandemi covid-19. Balita wajib mendapatkan imunisasi dasar. (Supplied: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Namun, menurutnya masyarakat bisa melakukan community-based fighting initiative, di mana masyarakat, mulai dari RT, RW, Kepala dusun atau kampung, berinisiatif menyadarkan masyarakatnya, termasuk untuk melakukan isolasi mandiri.

"Bila memang ada kebutuhan pelayanan atau penanganan kesehatan, barulah kelompok ini berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan lanjut seperti puskesmas atau rumah sakit," kata dr Hermawan.

Tetapi untuk 'new normal', Hermawan berpendapat, kondisi ini belum pantas diwacanakan seperti yang sudah diributkan saat ini.

"The New Normal di Indonesia belum pantas diwacanakan saat ini, pada awal Juni. Mungkin bisa diwacanakan pekan keempat Juni untuk implementasinya pada Juli atau Agustus, itupun dengan prasyarat-prasyarat yang cukup komprehensif," pungkasnya.

Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di dunia lewat situs ABC Indonesia


Seorang bayi laki-laki berusia sembilan bulan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang sebelumnya dinyatakan positif tertular virus corona meninggal dunia Rabu pekan lalu (27/05).


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News