Menelusuri Perjuangan Petani Indonesia demi Secangkir Kopi Warga Australia


Namun, menurut Jarrod, perubahan iklim hanyalah satu dari sekian masalah lain yang harus dihadapi petani kopi.

"Ada hal lain seperti fluktuasi harga kopi, hama, dan penyakit yang juga adalah masalah penting bagi petani,"ujar Jarrod kepada Natasya Salim dari ABC News.
Masalah kesehatan petani yang disebutkan oleh Jarrod juga diakui Sri.
"Kendala utamanya itu di kondisi alam. Perbukitan kami tinggi-tinggi … sehingga sering terjadi kecelakaan di kebun," kata dia.
"Suhu juga dingin sekali, jadi ada penyakit yang bisa menyerang paru-paru, misalnya bronkitis atau TBC, karena sambil merokok juga, jadi tidak sehat," katanya lagi.
"Belum lagi kalau menggunakan bahan kimia dan tidak memakai alat pelindung keselamatan, bisa [terserang] stroke tiba-tiba."
Biji kopi asal Indonesia sudah dijual dan dihidangkan menjadi secangkir espresso atau cappucino di banyak negara, termasuk di kota Melbourne yang terkenal akan budaya 'ngopi'-nya
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Gegara Rekor Inflasi Rendah, Pemerintah Klaim Swasembasa Pangan Bakal Sukses
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM