Menelusuri Sisa-Sisa Kejayaan Lan Fang, 'Republik' Pertama di Indonesia (1)

Bertahan 107 Tahun sebelum Dihancurkan Belanda

Menelusuri Sisa-Sisa Kejayaan Lan Fang, 'Republik' Pertama di Indonesia (1)
Klenteng Lo Fang Pak, di Sungai Purun Besar, Kecamatan Sungai Pinyuh, Pontianak. Klenteng ini merupakan sisa peninggalan dari era kejayaan Lo Fang Pak, pemimpin Republik Lan Fang di Kalimantan Barat. Foto : Hendra Eka/JAWA POS
Ujung-ujungnya, kerajaan meminta bantuan penjajah untuk memberangus kongsi-kongsi tersebut. Belanda menyanggupi karena tergiur banyaknya deposito emas di bawah tanah kerajaan. Berbagai cara dilakukan, termasuk pola adu domba. Akhirnya, kongsi berhasil dibubarkan pada 1884. Termasuk Lan Fang yang masih dianggap kongsi Tionghoa oleh Belanda.

Jika dihitung-hitung, Republik Lan Fang bertahan selama 107 tahun. Tercatat, presiden terakhir yang menjabat adalah Liu A Syin yang memegang tampuk kepemimpinan pada 1880-1884.

Kebesaran Lan Fang menyisakan berbagai hal seperti Kelenteng Lo Fang Pak di Sungai Puruh Besar, kantor License Officer di Pontianak (sekarang jadi Bank Mandiri), hingga Tugu Peringatan di Desa Mandor, Kecamatan Mandor. (c5/nw/bersambung)

Jauh sebelum negara Indonesia terbentuk, di Kalimantan Barat berdiri sebuah republik. Negara de jure itu didirikan pada 1777 oleh Lo Fang Pak


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News