Mengambil Risiko Tertular Virus Corona dengan Ikut Mencoblos Pilkada 2020

Mengambil Risiko Tertular Virus Corona dengan Ikut Mencoblos Pilkada 2020
Warga diberikan sarung tangan dalam simulasi Pilkada yang digelar di Yogyakarta pada 21 November lalu. (Kompas.com, Markus Yuwono)

Hari ini adalah pencoblosan Pilkada yang keempat kalinya untuk Ronny Kuncoro, warga Sawangan, Depok, Jawa Barat. Tapi, ia memutuskan untuk tidak datang ke bilik suara.

Selain khawatir soal kesehatannya di masa pandemi COVID-19, sebagai jurnalis, Ronny juga masih harus bekerja, meskipun tanggal 9 Desember sudah dinyatakan sebagai hari libur nasional.

"Saya dan istri nggak nyoblos, ngeri [karena pandemi]," tuturnya.

Ronny tidak yakin dengan mengambil risiko datang ke tempat pemungutan suara akan memperbaiki "pelayanan publik yang buruk".

"Saya kayaknya sudah apatis aja sama Pilkada, terutama Kota Depok, karena sepertinya siapapun yang terpilih enggak akan berpengaruh pada pembangunan atau pembenahan yang signifikan."

"Paling kalau menjelang Pilkada gini baru ada pengecoran jalan di Margonda," kata Ronny.

Mengambil Risiko Tertular Virus Corona dengan Ikut Mencoblos Pilkada 2020 Photo: Faried Hasan Ketua RT di Tangsel mengaku banyak warganya yang enggan datang ke bilik suara karena COVID-19. (Koleksi Pribadi.)

 

Sementara itu, Faried Hasan, warga Tangerang Selatan dan menjabat sebagai ketua RT di Villa Gunung Lestari, Jombang, Ciputat menilai warga di wilayahnya tidak terlalu antusias dalam Pilkada kali ini, karena angka kasus COVID-19 di Indonesia yang belum juga turun.

Hari ini adalah pencoblosan Pilkada yang keempat kalinya untuk Ronny Kuncoro, warga Sawangan, Depok, Jawa Barat

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News