Mengapa Angka Kematian Tenaga Kesehatan di Indonesia Tinggi?

Mengapa Angka Kematian Tenaga Kesehatan di Indonesia Tinggi?
Ada peningkatkan jumlah dokter, perawat, dan tenaga kesehatan di Indonesia yang meninggal akibat tertular virus corona. (Reuters: Willy Kurniawan)

Saat ABC menanyakan hasil sementara dari investigasi yang sedang berjalan, Adib menyebutkan beberapa hal yang perlu menjadi catatan bagi tenaga kesehatan dalam konteks penularan COVID-19.

Salah satunya adalah mengingatkan tenaga kesehatan yang harus tahu bagaimana cara mengenakan dan melepaskan APD dengan benar.

"Ada tahapannya, mana yang harus dilepas terlebih dahulu, sampai sesudahnya nakes tidak boleh memegang apa-apa lagi sampai setelah cuci tangan, karena sumber virusnya ada di tangan kita," jelasnya.

Gotong Royong di Tengah Pandemi

Mengapa Angka Kematian Tenaga Kesehatan di Indonesia Tinggi?
Cerita inspiratif dari warga Indonesia yang memilih membantu satu sama lain saat menghadapi pandemi virus corona.

 

Dr Adib menambahkan, pihak rumah sakit juga perlu menyediakan ruang ganti khusus APD, karena berpotensi menjadi sumber penularan di rumah sakit.

Sementara menurut Asep Gunawan dari PPNI kelengkapan APD bagi para perawat di poliklinik atau ruang praktik biasa masih sering diabaikan.

Padahal, menurut Asep, banyak kasus penularan yang dilaporkan justru terjadi di poliklinik, bukan di ruangan khusus perawatan COVID-19 yang APD-nya relatif lebih lengkap.

"Menurut data hasil investigasi kami di beberapa daerah, mereka yang meninggal rata-data bertugas di poli, ada yang di poli bedah, poli penyakit dalam."

Kematian dr Anang Eka Kurniawan di Surabaya, pekan lalu (19/06) menjadi orang terakhir di keluarganya yang tutup usia karena pandemi COVID-19

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News