Mengapa Brunei Tidak Jadi Terapkan Hukuman Mati Bagi Homoseksual?

Mengapa Brunei Tidak Jadi Terapkan Hukuman Mati Bagi Homoseksual?
Mengapa Brunei Tidak Jadi Terapkan Hukuman Mati Bagi Homoseksual?

Namun demikian, menurut Economist Intelligence Unit, upaya-upaya ini hanya akan menikmati "keberhasilan terbatas" dan sektor energi akan "terus mendominasi ekonomi", dengan ramalan PDB riil Brunei akan tumbuh hanya 1,4 persen pada 2019-2020.

Brunei telah berusaha untuk meningkatkan pariwisata, tetapi dengan STA Travel berhenti untuk menjual tiket dan mitra Royal Brunei Airlines lainnya di bawah tekanan untuk memutuskan hubungan, rencana tersebut berisiko.

London juga menghapus iklan yang mempromosikan Brunei sebagai tujuan wisata dari jaringan transportasi umum kota.

Aturan anti-gay akan tetap berlaku

Meski hukuman mati tidak diterapkan, pria yang berhubungan seks dengan pria lain masih bisa dihukum hingga 100 cambukan atau hukuman penjara yang lama di Brunei.

Sementara itu, lesbi bisa terancam pencambukan hingga 40 kali dan dipenjara selama 10 tahun.

Hukuman serupa tetap berlaku untuk perzinahan dan pemerkosaan, sementara perempuan juga bisa dibui karena melahirkan saat belum menikah, atau melakukan aborsi.

Menurut Amnesty International, eksekusi yang diketahui terakhir di Brunei adalah pada tahun 1957 tetapi setidaknya satu orang dijatuhi hukuman mati pada 2017 karena pelanggaran narkoba.

Kerstin Steiner, associate professor dan pejabat kepala sekolah hukum Universitas La Trobe, mengatakan moratorium Brunei mengenai hukuman mati dapat dibatalkan kapan saja.    

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News