Mengapa Virus Corona Lebih Ganas di Negara-Negara Kaya?

Mengapa Virus Corona Lebih Ganas di Negara-Negara Kaya?
Pekerja medis di salah satu rumah sakit di New York yang kewalahan dengan banyaknya kasus COVID-19. (Reuters: Caitlin Ochs)
Mengapa Virus Corona Lebih Ganas di Negara-Negara Kaya? Photo: Setidaknya sudah 90 ribu warga Amerika Serikat yang meninggal akibat COVID-19. (Reuters: Mike Segar)

 

Data dari Universitas Johns Hopkins di Amerika Serikat mengungkap sejumlah hal. Tapi mungkin yang paling menyolok adalah AS, Inggris, Italia, Prancis, dan Spanyol kini memiliki 70 persen dari total kematian COVID-19 di dunia.

Semua negara itu kaya dan memiliki sistem kesehatan yang canggih. Meski persentase kematian sudah menurun, namun pukulannya sudah begitu berat, dan bahkan potensi ancaman di masa depan tetap nyata.

Negara seperti Rusia dan Brasil sekarang terancam masuk dalam negara-negara yang paling parah tersebut.

Sementara banyak negara miskin dan berpenghasilan menengah, sejauh ini selamat dari kondisi kematian seperti yang dialami negara-negara kaya.

Tidak ada penjelasan tunggal untuk memahami hal ini. Namun ada beberapa pengamatan umum yang masuk akal.

Dampak dari perjalanan internasional

Negara-negara yang paling terpukul merupakan negara yang paling banyak pergerakan manusianya secara internasional, dengan bandara-bandara tersibuk di dunia, dikunjungi ratusan juta penumpang setiap tahun.

Warga dari negara-negara kaya banyak melakukan perjalanan internasional dan menikmati hubungan perdagangan global terutama dengan China, tempat wabah ini bermula.

Inilah kisah para dokter dan perawat yang senantiasa menjalankan tugasnya menyelamatkan nyawa

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News