Mengecek Kebenaran Anggapan Untuk Atasi Korupsi di Indonesia

Mengecek Kebenaran Anggapan Untuk Atasi Korupsi di Indonesia
Mengecek Kebenaran Anggapan Untuk Atasi Korupsi di Indonesia

"Jika kita melihat data dari KPK, pelaku korupsi di Indonesia itu mulai dari Sarjana S1, sampai profesor," kata Adnan.

Ia mengatakan meski pendidikan tidak ada kaitannya dengan tindakan korupsi, "tapi orang yang pintar cenderung lebih potensial terlibat korupsi."

3. Politisi muda tak miliki keinginan korupsi

Mengecek Kebenaran Anggapan Untuk Atasi Korupsi di Indonesia Photo: Zumi Zola, mantan gubernur Jambi , adalah salah satu pemimpin muda yang terjerat kasus gratifikasi. (Detik: Ari Saputra)

Saat memilih calon-calon legislatif pada pemilihan umum, ada harapan besar yang diberikan kepada politisi muda yang masih memiliki idealisme untuk bisa menghentikan tindakan korupsi.

Tapi Adnan mengatakan ini adalah pandangan yang keliru dan tidak bisa menjadi sebuah jaminan.

"Dari kasus korupsi yang melibatkan politisi dan pegawai negeri, juga pengusaha, usia koruptor beragam mulai dari 25 tahun keatas sampai yang tua bangka," katanya.

Ia menambahkan, menurut survei-survei menunjukkan sebagian mahasiswa masih melakukan "tindakan koruptif" saat menulis skripsi atau karya tulis, seperti plagiarisme.

4. Korupsi sudah tradisi, sulit diatasi

Mengecek Kebenaran Anggapan Untuk Atasi Korupsi di Indonesia Photo: ICW mencontohkan kinerja penyediaan transportasi umum kereta Jabodetabek yang lebih baik dibandingkan dulu dimana penumpang bisa naik ke atas gerbong. (Detik: Rachman Haryanto)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News