Mengecek Kebenaran Anggapan Untuk Atasi Korupsi di Indonesia

Mengecek Kebenaran Anggapan Untuk Atasi Korupsi di Indonesia
Mengecek Kebenaran Anggapan Untuk Atasi Korupsi di Indonesia

Menurut Adnan Topan Husodo, Koordinator ICW, kenaikan gaji adalah sebuah strategi menekan korupsi yang hanya bisa dilakukan di tingkat rendah pegawai negeri.

Kenaikan gaji tidak akan membuat pejabat dan aparat hukum berhenti melakukan korupsi, tambahnya.

"Contohnya gaji hakim, gaji mereka bisa mencapai Rp 40 juta sebulan, tapi tetap saja ada diantara mereka yang ditangkap Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) karena menerima suap," kata Adnan kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia.

Ia berpendapat salah satu penyebab seseorang berani terlibat dalam tindakan korupsi adalah karena sifat yang rakus.

"Kalau sudah rakus, gaji sebesar apapun tidak akan mencukupi."

2. Mereka yang berpendidikan tak akan korupsi

Mengecek Kebenaran Anggapan Untuk Atasi Korupsi di Indonesia Photo: Dr Marsudin Nainggolan, mantan ketua Pengadilan Negeri Medan yang ditangkap KPK di tahun 2018. (Detik: Resi)

Mungkin Anda berpikir orang yang pendidikannya lebih tinggi, apalagi yang pernah belajar di luar negeri, akan menghindari dirinya dari tindakan korupsi

Tetapi sebaliknya, Adnan menegaskan jika korupsi adalah kejahatan orang pintar dan dilakukan oleh orang-orang yang punya strategi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News