Mengeklaim Diri Negara Teraman di Dunia, China Tersinggung dengan Rencana AS Ini

jpnn.com, BEIJING - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mempertimbangkan persetujuan penarikan para diplomat dan staf perwakilannya di China terkait situasi pandemi COVID-19 di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian sangat prihatin dan kecewa dengan adanya laporan itu karena China tidak diragukan lagi sebagai negara teraman di dunia dari risiko paparan infeksi COVID-19.
"Logika AS susah dipahami," ujarnya dalam pengarahan pers rutin di Beijing, Rabu.
Zhao berharap AS dapat mematuhi regulasi antipandemi COVID-19 yang dikeluarkan oleh China.
Dengan mengutip Reuters, media China menurunkan laporan tentang keinginan para diplomat AS dan keluarganya bisa meninggalkan China karena ketidakmampuan pemerintah AS mencegah otoritas China melakukan tindakan antipandemi yang dianggap mengganggu mereka.
Namun menurut Zhao, ketatnya tindakan pencegahan dan pengendalian COVID-19 yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah itu sangat efektif dalam melindungi warga negara asing di China.
"Tindakan ini relevan dengan Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina tentang Hubungan Kekonsuleran sehingga bisa memberikan kenyamanan kepada personel diplomatik dan kekonsuleran," katanya. (ant/dil/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Rencana Kementerian Luar Negeri AS ini membuat China merasa dituduh tidak becus melindungi warga asing dari wabah COVID-19
Redaktur & Reporter : Adil
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3