Mengeluarkan Sesuatu yang Suci 'Sperma' Wajib Mandi, Mengapa yang 'Najis' Kencing Cukup Dibasuh Saja?

Mengeluarkan Sesuatu yang Suci 'Sperma' Wajib Mandi, Mengapa yang 'Najis' Kencing Cukup Dibasuh Saja?
Berhubungan badan di kamar mandi (Ilustrasi). Foto: Ricardo/JPNN com

Maka mereka yang berpendapat demikian tidak mewajibkan mandi bagi orang yang keluar mani tanpa rasa nikmat, seperti mereka yang teramat pulas dalam tidur, maka ia tidak diwajibkan mandi.

Dalam catatan ilmu kedokteran ‘ilmut thibb’ diterangkan dalam sekali tumpahan mani terdapat 2 miliar benih kehidupan spermatozoid.

Maka siapa pun yang keluar air mani akan kehilangan energi sebanyak itu akan segera lemas dan berkurang tenaganya.

Hal ini tidak bisa dipulihkan hanya dengan membasuh alat kelamin  saja. Tetapi harus dengan cara membasahi badan secara merata terutama dengan air hangat.

Oleh karena itu sebaiknya setelah keluar mani segeralah mandi, agar tubuh kuat kembali.

Ini sangat berbeda dengan mengeluarkan air kencing yang hanya mengandung kotoran dari dalam tubuh manusia.

Dan cukup dengan membersihkan alat keluarnya. Meski keduanya (air mani dan air kencing) keluar dari lubang alat yang sama, tetapi keduanya adalah materi yang bebeda.(chi/jpnn)

Padahal fiqih menerangkan air mani adalah suci (tidak najis), berbeda halnya dengan air kencing yang najis.


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News