Mengembalikan Senyuman Dan Keberanian Korban Pasca Bencana di Indonesia
Dua minggu pasca gempa, Melinda berkesempatan mengikuti sesi penyembuhan trauma di kampus Universitas Mataram, tempatnya belajar.
"Saya diajarin gerakan-gerakan. Ada diajarin menggenggam tangan, kalau tidak salah ada 6 gerakan. Pertama tarik nafas, lalu ada gerakan tai chi, gerakan bagaimana kita menenangkan orang lain, seperti itu kira-kira," tuturnya.
Sebelumnya mahasiswa semester 7 ini sama sekali tak mengetahui tentang penyembuhan trauma bagi korban bencana.
Selepas gempa, ia mengaku mencoba memulihkan kondisi kejiwaannya dengan berkumpul keluarga dan mengatur nafas jika memori tentang gempa membuatnya dadanya sesak.
Hingga ia mendengar informasi mengenai sesi tersebut dari pesan teks rekan kampusnya.
Melinda sendiri tertarik untuk mengikutinya karena ia merasa hal itu penting.
"Saya ingin datang karena merasa ilmu itu langka dan penting sekali. Saya sendiri juga masih sedikit trauma, walau sudah sangat membaik," akunya.
Ia berpendapat penyembuhan trauma bagi korban bencana begitu penting. Ia mengambil contoh keluarganya sendiri.
- Dunia Hari Ini: Lebih dari 70 Orang Tewas Akibat Banjir di Brasil
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day